SEMARANG - Sebanyak 107 Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan angkatan 54 dan 55 hari ini, menerima pembekalan dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, A. Yuspahruddin, Selasa (14/06/2022)
Digelar di Aula Kresna Basudewa, Kakanwil mengawali arahan dengan memperkenalkan lingkup kerja Kanwil Kemenkumham Jateng yang terdiri dari 71 UPT.
"Wilayah Jateng ini paling besar dibanding wilayah-wilayah lain, dengan 71 UPT lengkap, " ujarnya mengawali.
Dari 71 UPT di Jawa Tengah, sebanyak 62 diantaranya adalah UPT Pemasyarakatan.
"Di Jawa Tengah ini konsep Revitalisasi Pemasyarakatan itu berjalan baik, di Nusakambangan sangat berjalan baik. Dari Super Maksimum hingga Minimum Security, " tambah Kakanwil menerangkan.
Baca juga:
Pengertian Blog, Struktur Umum dan Jenisnya
|
Memasuki materi, Yuspahruddin yang didampingi Kadiv Pemasyarakatan, Supriyanto, menjelaskan 1 (satu) teori penting yang akan berguna pada saat para Taruna nanti bertugas di Satuan Kerja.
"Teori Albert Bandura, bercerita bahwa perilaku manusia dipengaruhi 3 hal ini yaitu behaviour, environmental factors, personal factors, ini saling berpengaruh, " kata Kakanwil.
"Kenapa saya menyampaikan ini, karena nanti anda akan bekerja di dalam Pemasyarakatan pasti akan berurusan dengan teori ini, " lanjutnya.
Kakanwil kemudian mulai memasuki aspek kedisiplinan dalam penyampaiannya. Ia menegaskan Taruna haruslah memiliki disiplin tinggi, bertindak cepat, gigih, dan bersemangat untuk melakukan perubahan.
Tak hanya itu, alumni AKIP angkatan 17 ini mengajak para Taruna untuk proaktif ketika berada di Satuan Kerja masing-masing.
"Nanti ketika anda sudah melakukan tugas kedinasan, anda harus bekerja proaktif. Anda harus bisa menyelesaikan masalah sebelum masalah itu terjadi, " ajaknya.
Poin terakhir yang disampaikan Yuspahruddin mengenai mitigasi risiko. Pada saat berada di satker, ia meminta para Taruna mampu mengidentifikasi dan memitigasi risiko-risiko yang mungkin terjadi atau dalam bahasa lainnya adalah melakukan deteksi dini.
Kemudian, Kepala Divisi Administrasi, Jusman, berkesempatan untuk memberikan pengarahan kepada para Taruna.
Tersambung secara virtual dari Kanim Kelas II Wonosobo bersama dengan 12 (dua belas) Taruna Politeknik Ilmu Imigrasi, Jusman mengingatkan pentingnya menjaga integritas dalam pelaksanaan tugas.
"Jaga integritasnya, adik-adik sekalian ini adalah orang yang terpilih masuk di Poltekip dan Poltekim, " tutur Kadivmin.
Mengapa hal itu penting, Kadivmin menjelaskan bahwa sejatinya ASN itu adalah pelayan.
"Kita ini sesungguhnya adalah pelayanan yang mulia, berkualitas, berintegritas, hospitality, " katanya.
"Karena sejatinya sejak kita diangkat jadi PNS kita didapuk menjadi pelayan. Kita harus bekerja dengan baik dan membangun kepercayaan bagi masyarakat, " ajaknya.
Lebih lanjut, Jusman menjabarkan 3 (tiga) fungsi ASN yang sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 yaitu pelaksana kebijakan publik, pelayan masyarakat, dan perekat pemersatu bangsa.
Terakhir yang menjadi penutup materinya adalah himbauan untuk tidak mendekati narkoba dan juga mengajak generasi Pengayoman untuk selalu mengikuti perubahan jaman.
Untuk diketahui, pengarahan hari ini merupakan persiapan sebelum para Taruna melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada Unit Pelaksana Teknis di Jawa Tengah sampai tanggal 16 Juli mendatang.
Turut hadir mengikuti pengarahan Kakanwil yaitu Kabid Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi, Pengelolaan Basan Baran, dan Keamanan, Kusbiyantoro, dan Kabid Pembinaan, Bimbingan, dan Teknologi Informasi, Budi Yuliarno.
(N.Son/***)